Thursday, December 6, 2007

Day 34 - Merangkak Tapi (Mudah-mudahan) Pasti

Bangun pagi lagi hari ini, untuk pergi ke ITB, diskusi film di Festival Film Asia Afrika yang diselenggarakan Deplu dan LFM ITB. Dalam diskusi itu saya berkesempatan bersandingan dengan salah satu penulis favorit saya, Seno Gumira Ajidarma. Man, what a moment. Though I know him in person, and even his family (strangely enough, I’m a friend of his father and his son. So it’s three generation of friendship), but still I’m lightly starstrucked when he’s around. Diskusi berjalan sampai siang, dimoderatori oleh sahabat saya, Gustaff dari Common Room.

Rehat sejam, dan saya kembali diundang ke Common Room untuk bincang-bincang informal dalam rangka pembuatan forum Bandung Creative City, yang diprakarsai anak-anak muda Bandung dari berbagai bidang, dengan satu benang merang: kreativitas. I looked at them all, and I feel proud and blessed to be part of them. Kami rata-rata teman seangkatan, yang sudah saya kenal sejak SMP dan SMA, dan sekarang kami berkumpul membicarakan masa depan kota Bandung. Somehow it still felt like the kind of talk we had in front of our school yard, at our usual warung, etc. But now it’s happening in a larger scale.

Hari ini bergerak ke Bab 21. Merangkaaaak… but I’m getting there.
It’s so intriguing (and sometimes amusing) to have this deadline in December, sementara tanpa proyek ini pun, rasanya saya tak ada kesempatan bernapas. Well, I did breathe for a couple of days last week. Such an oasis. Tapi lepas dari sana, tanpa kompromi, acara demi acara langsung menghadang. Termasuk besok, pergi dua hari ke Tasikmalaya dan Kuningan bersama RSD.

Day 33 – The Engine is On!

I’ve always believed that when it comes to creativity, timing is so mysterious. We can have a deadline, but somehow there’s a more powerful force than that. As you’ve all witnessed, after Rectoverso intense production, I couldn’t bring myself to move on to another project right away. Some transitional process is needed. Dan di dalamnya termasuk periode rehat, beristirahat, dan pemulihan.

Secara mengejutkan, di hari liburan kemarin justru saya mulai tergerak menulis. Walhasil, bab 20 selesai. My word count shows 34,650 words. I can now say I’m officially half way through.

Hari ini berangkat ke Cirebon bersama RSD. Had a heartfelt talk with the girls. Setelah jalan 7 kota bersama-sama, we realize our togetherness and our curhat session is what we miss the most.

The show was simple and nice. Penonton kebanyakan malu-malu tapi mau. Lagi-lagi, penonton Cirebon yang diramalkan berkarakter seperti Majalengka, kembali tak terbukti. They even were more shy than Banjar. But it was fun, despite the laron attack we had on stage. Ada satu laron yang bahkan dengan jitunya terbang ke mata saya. I couldn’t hold my laugh, though fortunately I could hold my note.

Pausing The Timer (4)

Not only from Perahu Kertas, I think I need to pause my timer from ALL WORK!

The talkshow in Bogor will be my last work until Dec 4. Tanggal 5, tur RSD sudah kembali dimulai. So I firmly believe I need to take a break.

I’ve finished my talkshow at 12, then heading straight to Cengkareng airport. I’ll be flying to Bali for a short break. No internet. No singing. And, perhaps, no writing.

Day 31 & 32 - Great Shows

Day 32 – Surprisingly Fine

Going to Banjar. Mental saya pun bersiap untuk rangkaian perjalanan melelahkan. Inilah kota terjauh dalam rute kami, empat jam dari Bandung. Sementara besok pagi jam 6 saya sudah harus ke Bogor untuk talk show jam 9 pagi di Botanic Center. Gila, gila, gila.

Isu yang kami terima, penonton Banjar agak mirip dengan Majalengka. Karena alasan itu, plus alasan saya harus cepat kembali agar tak terlalu lelah untuk ke Bogor, kami diposisikan main kedua sebelum terakhir.

Ternyata isu itu tak terbukti. Penonton, yang kebanyakan ABG dan tidak tahu lagu kami, tetap apresiatif dan duduk tertib. It wasn’t exactly Jatos, and the sound system wasn’t as perfect, banyak terjadi feedback, but it was considerably okay. Selesai jam 9.30, I rushed back to Bandung. Ide untuk langsung ke Bogor digugurkan karena terlampau melelahkan. Tiba di Bandung jam 2.30, hit the bed on 3. Dalam dua jam, harus kembali bangun dan bersiap ke Bogor.


Day 31 – The Best Show So Far


I noticed something. Timbre suara saya agak berubah, pertanda kebanyakan nyanyi. Rekaman dan show hampir berjalan nonstop. Seduhan air jahe merah menjadi andalan, termasuk upaya tak banyak bicara.

Hari ini RSD show di Jatos, alias Jatinangor Square. Dengan posisi yang dekat dengan Bandung, dan dengan komposisi yang hampir semua anak mahasiswa asal Bandung, this has been our most perfect audience so far.

Everything about the show tonight is blessed. The sound system was perfect, we hardly made any mistake, and our moods were uplifted. We had so much fun on the stage. Such a nice feeling.