Sunday, August 31, 2008

Perahu Kertas Meluncur Dari Bandung

15 Mei 2008. Inilah acara off-air Perahu Kertas yang pertama kali. XL memilih kota Bandung yang merupakan kota lahirnya Perahu Kertas. Acara ini diadakan di Excelso Café, Plaza Dago, yang memang tak jauh dari Jalan Tubagus Ismail, tempat Perahu Kertas digodok dan diramu dalam sepetak kamar kos.

Tamu acara ini terdiri dari wartawan dan teman-teman dari berbagai komunitas buku di Bandung. XL memeragakan juga bagaimana cara men-download Perahu Kertas dari hp. Dan saya tentunya kebagian menjelaskan isi, misi, visi, dan si-si lainnya dari cerita ini.

The event is well coordinated, thanks to the EO and everyone involved. Tapi yang paling menggugah bagi saya adalah: to see how this “baby” starts taking form. Melihat baris-baris dari teks Perahu Kertas muncul di layar besar di panggung, yang kelak akan tercetak di lembar-lembar kertas... melihat banner yang memuat iklan Perahu Kertas... I’m touched. This baby has come to alive... at last.

... Saat interview radio di OB Van sebelum acara dimulai.


... The talkshow up on stage.


... The audience.


... Sign, sign, sign.


... Our "baby" on the banner.

2 comments:

  1. Dee, teruslah menulis
    terima kasih atas segala bentuk apresiasinya. Apresiasi yang saya terima, terlihat jelas bagi saya adalah pupuk bagi rasa percaya pada diri saya. Percaya diri untuk belajar dan terus belajar berkata-kata pada diri sendiri dan akhirnya belajar berkata-kata pada orang lain. Juga belajar memegang pena dan mencoba menuliskan suara hati, melukiskan setiap jejak rasa, memetakan setiap inci dari setiap proses tumbuh benih ilmu cara hidup dan cara mati, memasang mata pada tiap benih yang menemukan jalan tumbuhnya. Hingga napas hidup selalu sungguh(bermuatan) baru dalam setiap tarikan dan helaannya.
    Kebenaran memang tidak terletak pada aksara, namun aksara adalah jembatan, adalah pemantik, adalah jarum pentul di bokong kita yang selalu menggelitik dan memelihara rasa gelisah untuk terus bertanya hingga tanya dapat selalu hidup dalam diri. Tanya adalah bensin bagi setiap hati untuk berevolusi. Menuntun sebuah hati untuk siap menjadi hati yang terbuka, terbuka untuk diuji, terbuka untuk menerima mereka yang tidak sejalan, tidak satu suara
    dan mungkin bahkan mereka yang menghujat diri
    saat itu diri sedang belajar merobek kulit muka sendiri. mencium aroma ego, mengenali gelagatnya hingga tidak ditunggangi olehnya
    (kaya'nya kalo diterusin bakal kemana-mana deh,hehe...nuwun pamit mawoon inggiih, pareeeng)

    ps. rasa iri selalu timbul tiap membaca komentar temen2 tentang perahu kertas...apa daya, kudu sabar, sabaaar...oktober seso' versi cetak'e wis ngider sa indoraya kan;)

    salam,
    chindy

    ReplyDelete
  2. Dee...

    Sampai saat ini saya masih mencari "Perahu Kertas" dari toko buku besar di jakarta sampai yang kecil, tapi gak pernah ada. Jadi putus asa niee...

    Any other suggestion di mana saya bisa dapatkan buku ini??

    Thanks! :)

    ReplyDelete