Monday, November 5, 2007
Day 14-16 - Not Getting Easier
Day 16 – The Unexpected Challenge
Sebagai buntut dari konser reuni RSD yang cukup sukses di Bandung bulan Oktober lalu, saya sudah pernah mendengar selentingan bahwa ada sponsor yang tertarik membawa RSD tur ke beberapa kota di Jawa Barat. Hari ini, saya mendapat kabar bahwa rencana itu akhirnya jadi. Tidak tanggung-tanggung, 12 kota. Mulai tanggal 17 November hingga 15 Desember.
Termenunglah saya. I know darn well what that means. Another heavy load of work in the middle of what has been a tightly pack schedule already. Kadang-kadang, hal seperti begini membuat saya kepingin ketawa berguling-guling di lantai. I mean… it’s such a cosmic joke! As if the Rectoverso project is not huge enough, as if this 55 Days Project is not suicidal enough, and the universe decided to give me another tour to 12 towns in less than a month.
This is crazy. But this is a fact. All of these projects are real, dan tidak ada cara untuk melewatinya selain melewatinya. Dan saya bertanya dalam hati, apakah ini semacam pelatihan three-in-one; fisik, mental, spiritual digabung jadi satu? Did I sign up for some kind of training here or something? Did I? Yo, universe?
Going back to Bandung tonight. Will be back again to Jakarta on Wednesday for Rectoverso intensive workshops. Gila, apa kabar tuh markas tercinta?
Finished my chapter 17.
Day 15 – Event Within An Event
Jadwal hari ini adalah kick-off cervix cancer awareness campaign di Four Seasons Hotel, masih di Jakarta. Thank God I have few hours in between that I can use for work, not to mention ‘on-the-road’ slot that can at least produce a half page.
Setiap ada slot waktu kosong, entah setengah jam atau lima belas menit, I tried to write. It’s like an event within an event. Finished my chapter 16.
Day 14 – Rectoverso Break part 1
Pamit tidak menulis. Hari ini dijadwalkan untuk pergi ke Jakarta dan menggarap guide vocal untuk Rectoverso yang akan mulai masuk studio rekaman seminggu lagi. Whoo-hoo! Can’t tell ya how excited I am (sekaligus juga tegang). It’s going to be a huge production, live recording, involving 34-pieces orchestra, and many musicians. And here I am, at 1 am, still at my producer’s house.
The reason why I wrote ‘part 1’ is because this break will not be the only one. Bisa jadi saya akan break satu minggu, starting Nov 10 – 15. Selain itu, untuk setiap workshop intensif yang akan dilakukan sebelum rekaman, kemungkinan besar saya juga harus mengambil cuti sejenak dari proyek 55 hari ini.
At least, for that one week recording break, I think it’s fair enough for me to pause the timer.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
mba Dewi kok bisa si nulisnya lompat2 tapi masi nyambung2 aja? tiap mau nulis dibaca ulang lagi ga? kalo kaya gt ceritanya bakal jadi beda gak si sama ide semula?
ReplyDeletehehehe..
*penunggu setia (kebawelan)
mbak dewiiii, mo berguru dong, buat ngelakuin multitasking kek gitu..
ReplyDeleteskala kerjaan saya jauh lebih kecil dari mbak. saya, kemarin, sekali satu kerjaan ga beres, saya ngerasa bersalah buat sombong berani ngambil semua kerjaan itu sekaligus. dan akhirnya, kerjaan yang laen juga jadi tambah ga optimal..
duh, minder saya, kita ini bener2 satu spesies ya?
Wah...Seems that 24 hours a day won't be enough for you, hehe.
ReplyDeleteTerkadang, tidak semua peluang yang ada di depan mata harus diambil. Ada kalanya mereka malah merupakan ujian buat sebuah komitmen yang sedang berusaha kita jalankan.
Rasanya pesan orang tua untuk menjadi bijak dalam memilih yang terbaik (prioritas) ada benarnya.
Ada lagu-lagu yang selalu bikin saya semangat, antara lain "Lollipop" by Mika(sebenernya banyak lagu2nya Mika yang iramanya euphoric banget) dan yang terbaru "Put your hands on me" by Joss Stone.
ReplyDeleteTapi kalo udah overloaded gitu kayaknya yang dibutuhkan tidur, ya?